Cara Menabung Untuk Beli Handphone, Cara Menabung Untuk Beli HP, Cara Menabung Untuk Beli Laptop, Cara Menabung Untuk Beli Gadget, Motor, Ini ceritanya.
 |
| Hayoo tebak, aku yang mana? Photonya sekadar ilustrasi kok, hihihi | img src mediatransparancy.com |
Membiasakan Menabung untuk Memenuhi Keinginan
Aku punya cerita tersendiri tentang menabung, bagaimana si Mamak membiasakanku untuk menabung menyisihkan uang jajan yang nantinya uang itu untuk aku belikan mainan. Sebelum aku cerita, aku akan mengajak nostalgia tentang budaya menabung ini, sebenarnya dari mana asal menabung.
Jika berbicara perihal menabung, pastinya akan terngiang di benakmu seekor ayam jago, dengan leher kokoh, sayapnya yang merah, ekornya yang agak kehitaman bercampur warna merah, terbuat dari tanah liat. Celengan ayam, walau banyak jenis rupa bentuk celengan, tapi yang paling melekat di hati adalah celengan ayam yang sering dipakai anak-anak untuk menabung menyisihkan uang jajannya.
baca juga:
Kalau masa anak-anak, menabung tergantung seberapa besar motivasi keinginan untuk memiliki barang yang diinginkan. Kalau aku, awalnya menabung itu termotivasi untuk membeli sparepart tamiya, dulu, anak kecil yang gak punya tamiya berarti dia belum hits. Uang jajan sekolah, sedikit demi sedikit aku masukkan ke dalam celengan ayam, karena kalau minta dibelikan si Mamak mainan pasti gak akan dikasih. Si Mamak, waktu aku SD kalau minta duit untuk dibelikan jajanan langsung dikasih, berbeda kalau minta duit untuk beli mainan. Alhasil, kalau mau beli mainan harus menabung terlebih dahulu.
Hingga pada akhirnya, tanpa sadar si Mamak mengajarkanku untuk membiasakan diri menabung kalau ingin membeli sesuatu. Dan, pada saat tren khitanan merebak di kalangan kawan-kawan sekolah, kawan-kawan sepermainan, aku pun minta untuk dikhitan. Karena menurut cerita kawan-kawan, setelah khitanan, mereka mendadak banyak uang, sehingga banyak uang yang akan ditabung untuk dibelikan ini itu. Mulailah jauh hari sebelum dikhitan, aku membuat daftar apa saja yang akan dibeli setelah khitanan. Dari mulai laptop, sepeda, tamiya, akhirnya jatuh pilihan ke handphone yang ada komposer lagu di dalamnya. Handphone yang tren di zamannya.
Hari berkhitan pun selesai, banyak yang mengucapkan selamat dari mulai kerabat, saudara, banyak lagi orang yang bertandang ke rumah dan aku gak mengenal mereka semua. Cerita punya cerita, ternyata benar orang yang berkhitan pasti mendadak banyak duit. Aku girang, belum pernah pegang duit sebanyak itu sebelumnya, semua rapi di dalam amplop, sesekali aku intip ke dalam amplop, ada uang kertas yang jarang sekali aku pegang, kalau lebaran tiba barulah warna uang itu datang.
Hari belum usai, lebih makanan jamuan masih banyak di dapur, aku masuk kamar, menghitung uang yang banyaknya belum pernah aku bayangkan masa itu. Aku gak tau harus menyimpannya di mana, takut uang ini hilang, simpan di bawah bantal, bawah tilam, dan akhirnya si Mamak datang membantu kekhawatiran. Saat aku menghitung uang, Mamak bilang bahwa uangnya akan disimpannya, untuk nantinya dibelikan sesuatu yang memang aku inginkan. Seminggu kemudian, barulah sadar, bahwa uang yang disimpankan ke Mamak, sudah habis. Impian membeli handphone keren pada zamannya, pupus sudah. Pada masa itu aku berpikir, haruskah aku khitan untuk kedua kalinya, agar dapat uang lagi dan bisa membeli handphone.
Sekian ceritaku, tentang menabung untuk membeli mainan dan berujung uang khitanan disamun Mamak untuk bayar sewa kateringan. Bagaimana dengan ceritamu?
Cerita ini didukung oleh Bank Sumut
#AyoKeBankSumut
#BanknyaOrangSumut
Hingga pada akhirnya, tanpa sadar si Mamak mengajarkanku untuk membiasakan diri menabung kalau ingin membeli sesuatu. Dan, pada saat tren khitanan merebak di kalangan kawan-kawan sekolah, kawan-kawan sepermainan, aku pun minta untuk dikhitan. Karena menurut cerita kawan-kawan, setelah khitanan, mereka mendadak banyak uang, sehingga banyak uang yang akan ditabung untuk dibelikan ini itu. Mulailah jauh hari sebelum dikhitan, aku membuat daftar apa saja yang akan dibeli setelah khitanan. Dari mulai laptop, sepeda, tamiya, akhirnya jatuh pilihan ke handphone yang ada komposer lagu di dalamnya. Handphone yang tren di zamannya.
 |
| Handphone keren pada zamannya | img src bukalapak |
Hari belum usai, lebih makanan jamuan masih banyak di dapur, aku masuk kamar, menghitung uang yang banyaknya belum pernah aku bayangkan masa itu. Aku gak tau harus menyimpannya di mana, takut uang ini hilang, simpan di bawah bantal, bawah tilam, dan akhirnya si Mamak datang membantu kekhawatiran. Saat aku menghitung uang, Mamak bilang bahwa uangnya akan disimpannya, untuk nantinya dibelikan sesuatu yang memang aku inginkan. Seminggu kemudian, barulah sadar, bahwa uang yang disimpankan ke Mamak, sudah habis. Impian membeli handphone keren pada zamannya, pupus sudah. Pada masa itu aku berpikir, haruskah aku khitan untuk kedua kalinya, agar dapat uang lagi dan bisa membeli handphone.
Sekian ceritaku, tentang menabung untuk membeli mainan dan berujung uang khitanan disamun Mamak untuk bayar sewa kateringan. Bagaimana dengan ceritamu?
Cerita ini didukung oleh Bank Sumut
#AyoKeBankSumut
#BanknyaOrangSumut
4 komentar