5 Pahlawan Nasional kota Medan, Sumatera Utara versi kbk

kaiu indonesia
hari pahlawan nasional kota medan sumatera utara
Bila ngomongin soal Pahlawan Nasional, apa yang terpikir oleh kamu? Iya kamu, yang lagi baca artikel ini. Jangan bilang kamu menjawab "Bima Kesatria Garuda" saat ditodong pertanyaan tentang pahlawan. Mungkin sebagian anak kecil menjawab demikian, tapi apakah kamu termasuk anak kecil. Pahlawan Nasional berbeda dengan superhero kebanyakan, yang mempunyai kekuatan khusus untuk menolong orang banyak. Superman, Spiderman, Pacman, itu semua hanya tokoh fiksi yang mencelarukan imajinasi anak - anak. Walau demikian, banyak juga pastinya yang menjawab Jamin Ginting, SiSingamangaraja, DI Panjaitan, dan banyak lagi, karena kamu ingat nama pahlawan tersebut ada di jalan - jalan kotamu. Semoga bukan hanya sekedar nama jalan, tapi supaya semangat mereka para pahlawan selalu ada di seluruh kota, di dalam diri anak muda.

Penting gak sih memperkenalkan sosok Pahlawan Nasional kepada anak kecil? Bagaimana menurutmu, jika kamu punya adik, coba tanya kepadanya pahlawan itu apa. Pasti banyak yang menjawab, Naruto, Doraemon, atau serial kartun lainnya. Benarkah ada misteri tentang kartun bahwa kartun merupakan perang budaya, menyerang kebudayaan orang lain, lalu dimana kartun Indonesia yang mengangkat kearifan budaya Indonesia?

Kekinian, pahlawan hanya sebutan saja, tidak lebih hanya sebuah kosa kata. Misalkan saja kamu nonton drama cinta - cintaan di televisi, mungkin pernah mendengar seorang cewek yang dianterin cowoknya naik kereta ke kampus USU eh, ada ya dramaTV latarnya kampus USU, terus ceweknya bilang "kamu adalah pahlawanku, kalau tanpa kamu aku gak akan sampek ke kampus". Lah, memangnya cowoknya ikut melawan penjajah sampai diakuin sebagai pahlawannya. Si cowok lebih tepatnya pahlawan kesiangan, kalau udah nikah jadi pahlawan bakiak.

Memang kosa kata pahlawan berbeda arti bila diikuti kata nasional. Lalu sebenarnya,
apa kriteria seseorang diberikan gelar PAHLAWAN NASIONAL ?
Berdasarkan Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2009 Tentang Gelar, Tanda Jasa, Dan Tanda Kehormatan (“UU No. 20/2009”),
Pahlawan Nasional adalah gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia.

Dan seperti perihal cinta, untuk melihat kesungguhan cinta seseorang kepada kamu, tentu kamu mempunyai kriteria persyaratan, lalu kamu menerimanya sebagai pahlawan di hatimu. Nah, untuk dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional sebelum melewati proses sidang dan akhirnya diputuskan oleh Keputusan Presiden tentunya ada syarat umum dan syarat khusus yang diatur di pasal 25 dan pasal 26 UU No. 20/2009

Untuk memperoleh gelar sebagai pahlawan nasional, harus memenuhi syarat umum dan syarat khusus sebagaimana diatur dalam Pasal 25 dan Pasal 26 UU No. 20/2009, yaitu:

1.    Syarat umum (Pasal 25 UU No. 20/2009):
  • WNI atau seseorang yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi wilayah NKRI;
  • memiliki integritas moral dan keteladanan;
  • berjasa terhadap bangsa dan negara;
  • berkelakuan baik;
  • setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara; dan
  • tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.

2.    Syarat khusus (Pasal 26 UU No. 20/2009) berlaku untuk gelar pahlawan nasional yang diberikan kepada seseorang yang telah meninggal dunia dan yang semasa hidupnya:
  • pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa;
  • tidak pernah menyerah pada musuh dalam perjuangan;
  • melakukan pengabdian dan perjuangan yang berlangsung hampir sepanjang hidupnya dan melebihi tugas yang diembannya;
  • pernah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara;
  • pernah menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa;
  • memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi; dan/atau
  • melakukan perjuangan yang mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.
perlukah perayaan tertentu di hari Pahlawan Nasional 10 November 2015
Perlukah? Terpulang bagaimana kamu menanggapi arti kepahlawanan itu sendiri. Di kota Medan, banyak anak - anak muda kota Medan yang melakukan seremonial kepahlawanan untuk menumbuhkan semangat membangun kota. Lalu apakah kamu tahu sosok Pahlawan Nasional dari Sumatera Utara? Pastinya banyak pahlawan - pahlawan nasional dari sumatera utara, namun Berikut ini 5 Pahlawan Nasional dari Sumatera Utara versi kbk,
hari pahlawan nasional kota medan sumatera utara

  • Kiras Bangun (Gara Mata)

Pasukan Urung adalah sebutan untuk pasukan yang terbentuk untuk menghalau Belanda di Karo, dan langsung dipimpin oleh beliau. Pasukun Urung terdiri dari bentukan pasukan lintas agama dari Sumatera Utara dan Aceh. Pasukan Urung ini bergerilya dan beberapa kali menghadapi pertempuran terbuka dalam sejarah. Beliau pernah dibuang ke Cipinang bersama kedua anaknya antara 1919 - 1926.

  • Tengku Amir Hamzah

Terlahir sebagai putera bangsawan Kesultanan Langkat, beliau bersekolah dan tinggal di pulau Jawa pada masa kemerdekaan. Sutan Takdir Alisyahbana dan Armijn Pane, bersama beliau mendirikan majalah Pujangga Baru yang kemudian menjadi tonggak berdirinya angkatan sastrawan. Dikenal sebagai penyair besar. Namun kematian beliau sangat tragis, pada tahun 1946 sebuah mobilisasi rakyat di Sumatera mengatasnamakan gerakan sosial rakyat ingin menghapuskan sistem kerajaan yang berujung pada pembunuhan keluarga kesultanan Melayu yang konon, kabarnya pro-Belanda pada masa itu. Syair-syair beliau adalah refleksi dari relijiusitas, kecintaan pada ibu pertiwi dan kegelisahan sebagai seorang pemuda Melayu.
Kumpulan sajak Buah Rindu,Nyanyi Sunyi,Setanggi Timur,Terjemah Baghawat Gita


  • Mr. DR (HC) Teuku Mohammad Hasan

Beliau merupakan Gubernur Provinsi Sumatera Pertama setelah Indonesia merdeka dengan ibukota di Medan. Selain itu pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1948 hingga tahun 1949. Dikenal sebagai pejuang dan perintis kemerdekaan Indonesia. Beliau juga tergabung dalam organisasi Perhimpunan Indonesia bentukan Mohammad Hatta di Belanda.

  • H. Adam Malik Batubara


Beliau adalah wakil presiden Indonesia yang ketiga. Pernah menjabat sebagai Menteri Indonesia pada beberapa Departemen, antara lain Departemen Luar Negeri dan Departemen Perdagangan. Ia juga pernah menjadi ketua DPR tahun 1977 – 1978. Sebagai Menteri Luar Negeri, pada tahun 1971  ia terpilih sebagai orang Indonesia pertama yang menjadi Ketua Majelis Umum PBB ke-26. Bersama Menteri Luar Negeri negara-negara ASEAN, beliau memelopori terbentuknya ASEAN tahun 1967. Untuk mengenang perjuangan beliau, dibangun sebuah museum di jalan Diponegoro No. 29 Jakarta.


  • Jendral Besar (Purn) DR Abdul Harris Nasution


Beliau ini adalah satu dari tiga Jenderal Besar di Indonesia selain Jend. Sudirman dan mantan presiden Jend. Soeharto. Salah satu tokoh yang menjadi sasaran dalam peristiwa Gerakan 30 September, namun yang menjadi korban adalah putrinya Ade Irma Suryani dan ajudannya, Lettu Pierre Tendean. Pada saat itu beliau menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI. AH Nasution juga pernah diangkat menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia. Sebagai seorang pakar militer, AH Nasution sangat dikenal sebagai ahli  perang gerilya.

Gagasan perang gerilya dituangkan dalam bukunya yang fenomenal, Fundamentals of Guerrilla Warfare. Selain diterjemahkan ke berbagai bahasa asing, karya itu menjadi buku wajib akademi militer di sejumlah negara, termasuk sekolah elite militer dunia, West Point Amerika Serikat. Jejak perjuangan beliau diabadikan dalam museum Sasmitaloka Jenderal Besar DR AH Nasution di jalan Teuku Umar No. 40 Jakarta.

Berikutlah 5 pahlawan yang berasal dari Sumatera Utara, nah kamu sebagai anak muda Medan, mulailah jadi pahlawan bagi diri sendiri berusaha jujur dalam setiap keadaan.

3 komentar